PERKEMBANGAN STASIUN TV DAN DAMPAK DARI SALURAN TV INDONESIA

PERKEMBANGAN STASIUN TV DAN DAMPAK DARI SALURAN TV INDONESIA

1. Perkembangan Stasiun Televisi di Indonesia

Penyiaran di Era Orde Baru

Pada era Orde Baru, masyarakat Indonesia hanya memiliki satu pilihan siaran televisi, yaitu TVRI. TVRI tercatat sebagai stasiun televisi milik pemerintah hingga awal tahun 1990. Pada awal berdirinya, TVRI bertujuan adalah media pemerintahan Soekarno untuk memperkenalkan bangsa Indonesia kepada dunia luar, yaitu melalui Pekan Olahraga Asian Gamesyang diselenggarakan pada tahun 1962. poker 99

Pada saat itu TVRI merupakan satu-satunya stasiun televisi di Indonesia dan merupakan stasiun televisi milik pemerintah, maka pemerintahan orde baru yang berkuasa memiliki keleluasaan untuk menyajikan berita yang hanya bersumber dari pejabat negara. sehingga pada saat itu TVRI menyiarkan propaganda kepada masyarakat Indonesia tentang keberhasilan pembangunan orde baru. Maka TVRI pada waktu itu bisa disebut sebagai alat control sosial sehingga TVRI memiliki peran politik monopoli penyiaran yang kuat dengan hanya memberitakan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional. www.americannamedaycalendar.com

Masa kejayaan TVRI mulai berakhir pada tahun 1988 setelah RCTI mengudara yang merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Pada awalnya, RCTI bersistem pay-televisionatau semacam televisi berlangganan. Barulah pada tahun 1990 RCTI diizinkan untuk mengudara secara bebas. Setelah stasiun TV RCTI muncul ,  stasiun televisi swasta lainnya  menyusul seperti SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Metro TV, TV 7, Trans TV, dan Lativi.

Akan tetapi, stasiun televisi swasta tersebut masih belum dapat menyiarkan informasi secara bebas dikarenakan monopoli penyiaran politik oleh TVRI yang notabene milik pemerintah. Hal ini mengakibatkan dampak yaitu pola kepemilikan media yang memusat dan rekayasa informasi.

Penyiaran Paska Orde Baru

Setelah runtuhnya  rezim orde baru pada bulan Mei  tahun 1998, media penyiaran pada saat itu belum mengalami perkembanan yang cukup signifikan, dikarenakan saham dari stasiun-stasiun televisi yang ada di Indonesia merupakan milik keluarga  besar Soeharto. Akan tetapi, perkembangan televisi lokal termasuk signifikan karena tersebar dari Papua sampai dengan Sumatera Utara pada saat itu.

Kehadiran televisi lokal pada saat itu muncul sebagai kekuatan dan energi baru yang dapat mengangkat potensi local masing-masing daerah di Indonesia. Hal tersebut  disebabkan karena stasiun televisi swasta yang ada memiliki isi program yang terlalu “Jakarta minded”sehingga dirasa tidak adil bagi warga selain Ibu kota Jakarta dan tidak menggambarkan warga jakarta sebenarnya. Menurut pantauan yang dilakukan oleh AGB Nielsen Media Research, hingga tahun 2005, beberapa stasiun televisi  lokal mampu menembus angka 5% dalam hal khalayak pemirsanya.

Perusahaan televisi yang ada di Indonesia, sebagian besar masih banyak yang memiliki konten program yang kurang mendidik masyarakat, seperti berdasarkan penelitian yang dilakukan KPI terhadap masyarakat kalangan menengah ke atas, penonton lebih senang dengan program-program sinetron, seperti Anak Jalanan, Cinta Fitri, dan lain sebagainya. Sedangkan, masyarat kalangan menengah ke atas tidak memberikan perhatian penuh terhadap program berita, seperti NET 12, CNN Indonesia, Seputar Indonesia, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut juga, perusahaan televisi Indonesia memang seharusnya membuat dan menayangkan banyak program yang lebih berguna atau mendidik banyak orang, tetapi yang terjadi adalah banyak perusahan televisi yang ada di Indonesia menayangan banyak program sinetron yang merupakan program favorit atau yang sering ditonton oleh masyarakat, yang hampir dari semua lapisan nya.

Dampak Positif dan Negatif Tayangan Televisi

2. Dampak  dari saluran televisi

Televisi ialah  alat komunikasi satu arah jarak jauh yang berupa alat elektronik yang menampilkan suara dan gambar atau audio visual. Semakin banyaknya stasiun televisi swasta yang bermunculan saat ini dan menimbulkan masalah tersendiri dalam dunia khususnya pendidikan di Indonesia. Anak cenderung lebih memilih menonton tayangan televisi, dari pada membaca buku atau sekedar bersosialisasi bersama teman – teman sebayanya.

Pengaruh dari  tayangan televisi terhadap anak sangat kuat. saking kuatnya bahkan cenderung lebih banyak ke dampak negatifnya dari pada dampak positifnya, apalagi banyak tayangan sinetron yang mempertontonkan laga, percintaan, dan kehidupan sosialnya.

Televisi dapat juga disebutsebuah keajaiban dalam dunia walaupun hanya berbentuk sebuah kotak elektronik yang sederhana yang mampu secara efektif berperan sebagai media massa dalam berbagai informasi dengan gambar hidup, berwarna-warni dan bergerak. Sehingga dapat memikat, membius dan menggiring seluruh perhatian para pemirsanya, itulah sebabnya, sebagian besar pemirsa menganggap bahwa informasi apa saja yang ditayangkan televisi adalah benar, apa saja yang disajikan oleh televisi adalah baik, sehingga mereka memutuskan bahwa televisi merupakan satu-satunya sumber dan pusat informasi yang benar, baik dan akurat, bahkan televisi dianggap sebagai guru yang wajib ditiru dan diikuti, alat yang paling efisien dan efektif untuk mengenal mempelajari dan mendapatkan berbagai hal dalam hidup dan kehidupan ini ketimbang berbagai buku bacaan yang dianggap menyita waktu.

Program acara yang disajikan televisi, sangat mempengaruhi sikap penontonnya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi tersebut. Banyak fakta yang kita jumpai dari informasi yang disampaikan televisi, baik fakta positif maupun fakta negatif. Sehingga hal ini baik secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi akhlak penontonnya ke arah positif atau ke arah negatif, sehingga ada dua pengaruh atau dampak tayangan televisi terhadap akhlak anak, yaitu:

Dampak positif tayangan televisi:

PERKEMBANGAN STASIUN TELEVISI DAN DAMPAK DARI SALURAN TELEVISI INDONESIA

Televisi dapat memberikan pengaruh yang positif bagi para pemirsa yang menyaksikan program acara atau tayangan televisi. Adapun pengaruhnya yang bersifat positif sebagai berikut:

Televisi sebagai sumber informasi yang update.

Dapat memberikan informasi peluang usaha untuk belajar bisnis bagi para anak.

Adanya acara atau tayangan yang bernuansakan pendidikan atau pengetahuan seperti cerdas cermat, berita dan lain sebagainya.

Sebagai sumber belajar bagi siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.

Dampak negatif tayangan televisi:

PERKEMBANGAN STASIUN TELEVISI DAN DAMPAK DARI SALURAN TELEVISI INDONESIA

Jika terdapat dampak postif pasti ada dampak negatif juga kan. Tayangan televisi tidak hanya memberikan pengaruh yang positif saja, tetapi acara televisi lebih banyak memberikan pengaruh yang negatif kepada sikap para pemirsanya setelah atau pada waktu melihat tayangan televisi, sehingga akan mempengaruhi akhlak penonton ke arah negatif. Adapun pengaruhnya tayangan televisi yang bersifat negatif sebagai berikut:

Tayangan televisi dapat mempengaruhi anak untuk bermalas-malasan. Sering menonton televisi akan melalaikan tugas dan kewajiban bagi anak.

Sering menonton televisi akan mempengaruhi dan menurunkan prestasi belajar anak, karena enggan belajar dan konsentrasi terpecah.

Anak-anak cenderung lebih menyukai tayangan yang bernuansakan kekerasan untuk ditiru, sehingga banyak terjadi tawuran antar pelajar.

Sikap meniru pada anak anak semakin berbahaya ketika melihat tayangan yang tidak mendidik. Setelah menonton tayangan televisi mereka suka meniru apa yang telah mereka tonton.