TEKNIK PENULISAN BERITA YANG BAIK DAN BENAR UNTUK MEDIA TELEVISI

TEKNIK PENULISAN BERITA YANG BAIK DAN BENAR UNTUK MEDIA TELEVISI– Media berita pada televisi dapat disampaikan dengan berbagai cara. Untuk menentukan cara  mana yang akan dipilih, tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor itu antara lain:

Ketersediaan gambar. Jika gambar yang dimiliki sangat terbatas, reporter sulit menulis naskah berita yang panjang. untuk itu berita dibuat dalam format yang singkat dan lebih pendek, atau dibuat dalam format tanpa gambar sama sekali. https://www.queenaantwerp.com/

Momen terjadinya peristiwa atau perkembangan peristiwa yang akan diberitakan. Perkembangan terkini dari suatu peristiwa baru sampai ke producer, ketika siaran berita sedang berlangsung. Kalau  didiamkan  berlarut , perkembangan berita terbaru pun menjadi tidak update lagi, atau stasiun TV lain (kompetitor) akan menayangkannya terlebih dahulu untuk kelanjutannya. https://www.queenaantwerp.com/

Format-format berita itu antara lain:

1. Reader

Reader  ialah format berita TV yang sederhana, hanya berupa lead in yang dibaca presenter. Berita ini sama sekali tidak memiliki unsur  grafik ataupun gambar. Hal ini terjadi karena naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat deadline, dan tidak ada waktu untuk dipadukan dengan gambar.

Bisa juga, karena perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika siaran berita sedang berlangsung. Maka strategi terbaru ini pun disisipkan di tengah program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan berita yang sedang ditayangkan. Reader biasanya sangat singkat. Durasi maksimalnya 30 detik.

2. Voice Over (VO).

Voice Over (VO) ialah format berita TV yang lead in dan  beritanya dibacakan presenter seluruhnya. Presenter membaca berita, dan gambar pun disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi tersebut.

TEKNIK PENULISAN BERITA YANG BAIK DAN BENAR UNTUK MEDIA TELEVISI

Natsound (natural sound, suara lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa lenyapkan. Tetapi, biasanya natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang diberitakan tersebut. Sebelum menulis naskah berita, tentu Reporter harus melihat dulu gambar yang sudah diperoleh, karena tetap saja narasi yang ditulis harus cocok dengan visual yang ditayangkan. VO berdurasi  singkat (20-30 detik).

3. Voice Over – Grafik.

VO-Grafik ialah format berita TV yang lead in dan isi beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Namun, ketika presenter membaca isi berita, tidak ada gambar yang menyertainya kecuali hanya grafik atau tulisan. Hal ini mungkin terpaksa dilakukan karena peristiwa yang diliput sedang berlangsung dan redaksi belum menerima kiriman gambar peliputan yang bisa ditayangkan.

4. Sound on Tape (SOT).

Sound on Tape (SOT) ialah format berita TV yang hanya berisi lead in dan soundbite dari narasumber. Presenter hanya membacakan lead in berita, kemudian disusul oleh pernyataan narasumber (soundbite).

format berita ini dipilih jika pernyataan narasumber dianggap  penting ditonjolkan dari pada disusun dalam bentuk narasi. Pernyataan yang dipilih untuk SOT sebaiknya yang amat penting atau dramatis, bukan yang biasa  saja. Format SOT ini bisa bersifat sebagai pelengkap dari berita yang baru saja ditayangkan sebelumnya, atau bisa juga berdiri sendiri. Durasi SOT disesuaikan dengan kebutuhan, tapi biasanya maksimal satu menit.

5. Voice Over – Sound on Tape (VO-SOT).

VO-SOT iadalah sebuah  format berita TV yang memadukan voice over (VO) dan sound on tape (SOT). Lead in dan isi berita dibacakan oleh presenter. Lalu di akhir berita dimunculkan soundbite dari narasumber sebagai kelengkapan dari berita yang telah dibacakan . Format dalam VO-SOT dipilih jika gambar yang ada kurang dramatis dan menarik, namun ada pernyataan narasumber yang perlu diperlihatkan untuk melengkapi narasi pada akhir berita. Total durasi diharapkan minimal dari 60 detik, di mana sekitar 40 detik untuk VO dan 20 detik untuk soundbite.

6. Package (PKG).

Package ialah format berita TV yang hanya lead in-nya yang dibacakan oleh presenter, tetapi isi berita merupakan  terpisah, yang ditayangkan begitu presenter selesai membaca lead in. Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. pada umumnya isi berita ditutup dengan sebuah narasi.

Format ini dipilih jika kelengkapan data yang diperoleh lengkap, lalu gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis. Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik.

7. Live on Cam.

TEKNIK PENULISAN BERITA YANG BAIK DAN BENAR UNTUK MEDIA TELEVISI

Live on Cam ialah  format berita TV yang disiarkan langsung dari lokasi peliputan. Sebelum reporter di lokasi menyampaikan sebuah laporan, presenter terlebih  dulu membacakan lead in dan kemudian ia memanggil reporter, di lokasi untuk menyampaikan hasil dari liputannya secara lengkap. Laporan ini juga bisa disisipi gambar yang relevan.

Karena siaran tersebut berlangsung memerlukan biaya telekomunikasi yang mahal, jadi tidak semua berita perlu disiarkan secara langsung. Format ini dipilih jika nilai beritanya amat penting dan peristiwanya masih berlangsung. Jika peristiwanya sudah berlangsung, perlu ada bukti-bukti yang ditunjukkan langsung kepada pemirsa. Durasinya disesuaikan dengan kebutuhan.

8. Live on Tape (LOT).

Live on Tape ialah  format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian, namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan, dan penyiarannya baru dilakukan kemudian.

Format berita ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa. Namun, siaran tak bisa dilakukan secara langsung karena pertimbangan teknis dan biaya. Meski siarannya ditunda, aktualitas tetap harus terjaga. Durasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, namun lebih singkat dari format Live on Cam.

9. Live by Phone.

Live by Phone ialah  format berita TV yang disiarkan secara langsung (live) dari tempat peristiwa dengan menggunakan telepon ke studio. Lead in berita dibacakan presenter, dan kemudian ia memanggil reporter yang ada di lokasi untuk menyampaikan laporannya. Wajah reporter dan peta lokasi peristiwa biasanya dimunculkan dalam bentuk grafis. Jika tersedia, bisa juga disisipkan gambar peristiwa sebelumnya.

10. Phone Record.

Phone Record ialah format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara tertunda (delay). Format ini sebetulnya  sama dengan Live by Phone, teknis penyiarannya pun secara tunda. Format tersebut jarang digunakan, dan biasanya hanya digunakan jika diperkirakan akan adanya  gangguan teknis saat berita dilaporkan secara langsung.

11. Visual News.

Visual News ialah format berita TV yang hanya menayangkan (rolling) gambar yang menarik dan dramatis. Presenter cukup membacakan lead in,  kemudian visual ditayangkan tanpa tambahan narasi apa pun, seperti pada umumnya. Format ini bisa dipilih jika gambarnya menarik, memiliki natural sound yang dramatis misalnya: suara jeritan orang ketika terjadi bencana alam dll.

12.  Vox Pop.

Vox pop (berasal dari bahasa Latin, vox populi) artinya  “suara rakyat.” Vox pop bukan sebuah  format dalam berita, namun bisa digunakan untuk melengkapi format berita.